Selasa, 04 Juni 2013

Berfikir Kritis

Diposting oleh Unknown di 23.45 0 komentar
Berpikir kritis merupakan suatu tehnik berpikir yang melatih kemampuan dalam mengevaluasikan atau melakukan penilaian secara cermat tentang tepat tidaknya atau layak tidaknya suatu gagasan. Berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir (kognitif) yang mencakup penilaian analisa secara rasional tentang semua informasi, masukan, pendapat, dan ide yang ada, kemudian merumuskan kesimpulan.
Asumsi berpikir kritis adalah komponen dasar yang meliputi pikiran, perasaan dan berkerja bersama dengan keperawatan. Ada beberapa asumsi tentang berpikir kritis, yaitu sebagai berikut.
Asumsi pertama adalah berpikir kritis melibatkan pikiran, perasaan, dan bekerja yang ketiganya merupakan keseluruhan komponen penting bagi perawat profesional yang berkerja bersama-sama berpikir tanpa bekerja adalah sia-sia, bekerja tanpa perasaan adalah hal yang sangat tidak mungkin, pengenalan nilai-nilai keterkaitan antara pikiran, perasaan, dan berkerja merupakan tahap penting dalam memulai praktik profesional.
Asumsi kedua, berpikir kritis memerlukan pengetahuan, walaupun pikiran, perasaan, dan bekerja adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam keadaan nyata pada praktek keperawatan, tetapi dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian untuk proses pembelajaran.
Asumsi ketiga, berpikir kritis dalam keperawatan bukan sesuatu yang asing, karena sebenarnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Asumsi keempat, berpikir kritis dapat dipelajari melalui bacaan. Para pembaca dapat belajar bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikirnya.
Asumsi kelima, berpikir kritis adalah cara berpikir secara sistematis dan efektif.
Asumsi keenam, berpikir kritis dalam keperawatan adalah campuran dari beberapa aktifitas berpikir yang berhubungan dengan konteks dan situasi dimana proses berpikir itu terjadi.
Dalam penerapan pembelajaran berpikir kritis di pendidikan keperawatan, dapat digunakan tiga model, yaitu : feeling, model, vision model, dan examine model yaitu sebagai berikut :
1.   Feeling Model
      Model ini menekankan pada rasa, kesan, dan data atau fakta yang ditemukan. Pemikir kritis mencoba mengedepankan perasaan dalam melakukan pengamatan, kepekaan dalam melakukan aktifitas keperawatan, dan perhatian. Misalnya terhadap aktifitas dalam pemeriksaan tanda vital, perawat merasakan gejala, petunjuk, dan perhatian kepada pernyataan serta pikiran klien.
2.   Vision Model
      Model ini digunakan untuk membangkitkan pola pikir, mengorganisasi dan menerjemahkan perasaan untuk merumuskan hipotesis, analisis, dugaan, dan ide tentang permasalahan perawatan kesehatan klien. Berpikir kritis ini digunakan untuk mencari prinsip-prinsip pengertian dan peran sebagai pedoman yang tepat untuk merespon ekspresi.

3.   Examine Model
      Model ini digunakan untuk merefleksi ide, pengertian, dan visi. Perawat menguji ide dengan bantuan kriteria yang relevan. Model ini digunakan untuk mencari peran yang tepat untuk analisis, mencari, menguji, melihat, konfirmasi, kolaborasi, menjelaskan, dan menentukan sesuatu yang berkaitan dengan ide.
Ada empat bentuk alasan berpikir kritis yaitu : deduktif, induktif, aktivitas informal, aktivitas tiap hari, dan praktek. Untuk menjelaskan lebih mendalam tentang defenisi tersebut, alasan berpikir kritis adalah untuk menganalisis penggunaan bahasa, perumusan masalah, penjelasan dan ketegasan asumsi, kuatnya bukti-bukti, menilai kesimpulan, membedakan antara baik dan buruknya argumen serta mencari kebenaran fakta dan nilai dari hasil yang diyakini benar serta tindakan yang dilakukan.

KONSEP PROSES KEPERAWATAN
KOMPETENSI UMUM
“Setelah mengikuti perkuliahan selama 3 x 50 menit mahasiswa mampu menjelaskan mengenai konsep proses keperawatan”
KOMPETENSI KHUSUS
Setelah mengikuti perkuliahan selama 3 x 50 menit mahasiswa mampu menjelaskan:
1.  Sejarah perkembangan proses keperawatan
2.  Definisi proses keperawatan
3.  Implikasi proses keperawatan
4.  Teori yang mendasari proses keperawatan
5.  Standar praktek keperawatan profesional

Percaya Diri
Kebanyakan orang menganggap bahwa criteria orang yang percaya diri diri adalah sesosok figure yang sempurna dan mampu melakukan apa saja, atau memiliki penampilan fisik tanpa cacat sedikitpun. Mungkin di antara mereka ada beberapa orang yang minder karena memiliki kekurangan misalnya hidung pesek, tubuh mungil, rambut krebo,dll.

Percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat di manfaatkan secara tepat. Psikolog W.H.Miskell di tahun 1939 telah mendefinisikan arti percaya diri dalam bukunya yang bertuliskan “ Percaya diri adalah kepercayaan akan kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkannya secara tepat.” Tak lain halnya psikolog ultra kondang maslow yang berkata “Percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualitas diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain".

Dari makna yang ditulis beberapa psikolog di atas, mungkin bagi kebanyakan orang memang masih terlalu mentah untuk benar-benar memahami hal tersebut. Jadi, agar hal tersebut dapat lebih nyaman di baca perlu adanya suatu rangkuman khusus untuk mudah di cerna dalam hati para pembaca.

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa orang percaya diri memiliki sikap atau perasaan yang yakin pada kemampuan sendiri. Keyakinan itu dapat muncul setelah seseorang tahu apa yang dibutuhkan dalam hidupnya. Semua orang tahu bahwa untuk mencapai kemakmuran haruslah kita untuk bekerja keras, serta harus bijak dalam mengatur keuangan. Rasa yakin akan muncul setelah seseorang tahu apa yang diharapkan dalam hidup, sehingga mereka mampu melihat kenyataan yang ada.

Jadi, dalam dalam hidup ini kita tidak perlu lagi membanding-bandingkan kemampuan kita dengan orang lain dan jangan mudah terpengaruh oleh orang lain. Berusahalah agar tidak berharap dengan dukungan orang lain, karena kita harus mengerti apa yang kita butuh dan harapkan dalam hidup ini.

Mandiri
Sifat mandiri sangat diperlukan oleh setiap orang. Dengan sifat mandiri ini, setiap orang dapat menghadapi setiap masalah yang dihadapi, tanpa harus menunggu atau bergantung pada orang lain. Artinya, meskipun tidak ada orang yang siap membantu, siap menghadapi masalah. Mandiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain, karena bagaimanapun manusia adalah makhluk sosial, yang tetap mempunyai kemungkinan membutuhkan orang lain. Dengan kata lain, mandiri berarti siap menyelesaikan masalah baik sendirian maupun dengan bantuan orang lain, dan jika dengan bantuan orang lain tidak berarti melepaskan semua tanggung jawab ke orang tersebut.

Keterbukaan
Keterbukaan merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah hati,adil, mau menerima pendapat, kritik dari orang lain. Dalam KamusBesar Bahasa Indonesia, keterbukaan adalah hal terbuka, perasaan toleransi dan hati-hati serta merupakanlandasan untuk berkomunikasi. Dengan demikian dapat dipahami pula bahwa yang dimaksud dengan keterbukaan adalah suatu sikap dan perilaku terbuka dari individu dalam beraktivitas.

Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan

Berani Mengambil Resiko
Berani mengambil resiko merupakan sikap keberanian untuk memilih suatu hal yang beresiko demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan kegiatan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

Ketekunan
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa mudah menyerah hingga meraih keberhasilan (Ranjit Singh Malhi, Enhancing Personal Quality,2005). Dengan kata lain,Denis Watley dalam Malhi, menyebutkan, “ketekunan tetap berlangsung walau adanya rintangan yang menghadang anda,dan anda mengetahui apa yang anda lakukan adalah benar”. Ketekunan sering juga digambarkan sebagai keberhasilan seseorang melakukan sesuatu melalui percobaan dan kesalahan yang dialaminya. Semacam bentuk keuletan bekerja.

Kreativitas
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010).

Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Keinginan untuk mengetahui suatu penyebab dari fenomena dan menemukan suatu yang baru. Orang yang memiliki sifat rasa ingin tahu yang tinggi dapat dikenali dengan orang tersebut akan mencari tahu asal-usul dari suatu fenomena dan tidak akan malu bertanya. Rasa ingin tahu yang tinggi juga merupakan suatu ciri-ciri orang yang cerdas.

Kerendahan Hati
Rendah hati adalah sifat yang berarti tidak sombong. Sombong adalah sifat yang memuji, memuja dan menyenangi diri sendiri secara berlebihan. jadi jika seseorang tidak melakukan sifat sombong maka dia adalah orang yang rendah hati alias low profile.

Integritas
Integritas adalah sebuah konsep konsisten tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah, prinsip, harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran yang merupakan kata kerja atau akurasi dari tindakan seseorang. Integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan,  dalam yang menganggap konsistensi internal sebagai suatu kebajikan, dan menyarankan bahwa pihak-pihak yang memegang nilai-nilai yang tampaknya bertentangan harus account untuk perbedaan atau mengubah keyakinan mereka.
Kata “integritas” berasal dari kata sifat Latin integer (utuh, lengkap) Dalam konteks ini, integritas adalah rasa batin “keutuhan” yang berasal dari kualitas seperti kejujuran dan konsistensi karakter.. Dengan demikian, seseorang dapat menghakimi bahwa orang lain “memiliki integritas” sejauh bahwa mereka bertindak sesuai dengan, nilai dan prinsip keyakinan mereka mengklaim memegang.

 

 

Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Dian Husada Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review